Indonesia oh Indonesia

Bergidik rasanya kalo 20130117_Banjir_di_Istana_Negara_4950udah nonton tv. Di dalamnya ada segudang ranjau yang bikin hati tambah miris saja. Ketika melihat berita banjir, melihat infotaiment (sekilas yang ini mah:D), nonton film semuanya bikin miris. ngeri…

Tentu kita tahu kawan musim hujan tahun ini sudah datang kembali, dan sudah kita perkirakan bahwa akan ada banjir disana sini. Mudah sekali kita tebak bukan. Ngerinya kok ya bisa sampe ke Istana Negara banjir juga masuk? Lucu rasanya kalau ada tamu negara trus disuruh buka sepatu dan menggulung celananya.

Ketika benar-benar kehidupan saya pindah dari Cirebon ke Jakarta yang ada adalah istigfhar terus. Dimana-mana banjir, banjir dimana-mana. Tragisnya banyak yang ngga “ngeuh” kenapa bisa seperti ini. Bukan, bukan hanya salah pemerintah kawan, tapi kesadaran manusia yang sudah hilang. Mati hati.. padahal sudah jelas yang difirmankan ALlah swt dalam al-quran:

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia….” (QS. Ar Rum: 41)

Atau jangan-jangan semuanya telah meninggalkan ayat ini?

Belum selesai banjir, rame banget di media elektronik ribut-ribut bupati Garut, Bupati/gubernur di Sulawesi (kalo salah koreksi ya) berbuat yang aneh-aneh. Pertanyaan saya adalah jika mereka tidak bisa membangun rumah tangga yang betul gimana bisa memimpin rakyatnya. Padahal rumah tangga adalah cerminan kehidupan pribadi kita bukan?

Belum selesai yang bupati Garut yang beritanya dilebai-lebaikan oleh Infotaiment, datang lagi 17 orang dan 4 orang diantaranya artis digerebek sedang menggunakan narkoba. Ke 17 orang ni menggunakan narkoba jenis baru. Pertanyaan saya adalah apakah ke 17 orang tersebut sebenernya sedang “mengiklankan” produk narkoba jenis baru?

Satu lagi, karena di rumah inet sedang lemot, pergilah saya ke warnet. Dan miris sekali ada ibu-ibu yang sedang bermain game online bersama anaknya yang berusia 4 tahunan….!@#$%

Bergumpal-gumpal marah ingin ditumpahkan dalam hati. Akhirnya blog inilah yang saya bikin tempat bercaci maki tentang keadaan yang super duper semrawut di Negeri Tercinta kita.

Seandainya saja Allah swt tidak menjanjikan bahwa suatu saat akan ada kehidupan yang baik setelah semua kesemrawutan ini, mungkin hidup tambah stres saja…

Kesemrawutan ini seperti kompleks. Susah untuk mencari solusi. Pemerintah kita ribut dengan kedudukan, dengan masalah keluarga, dengan masalah partai, dengan masalah rebut-rebutan peran. Maka yang terjadi adalah masyarakat masyarakat yang terabaikan.

Kekangenan begitu saja menyelinap ke dalam hati tentang pemerintahan Umar bin Khattab. Ingat sekali ketika melihat film kartun untuk anak tentang Umar langsung saja mata berkaca. Film sederhana namun dalam sekali maknanya..

Setiap melihat film ini selalu saja membangkitkan keterpurukan saya tentang kepesimisan perbaikan kehidupan sosial. Ah, saya yakin masih ada jiwa seperti Umar bin Khattab, seperti Umar bin Abdul aziz. Karena mereka bukan dongeng kawan. Mereka pernah hidup di dunia ini dan membangun peradaban yang baik, yang gemah ripah lohjinawi.


Tinggalkan komentar